Senin, 09 September 2019

Day#3
Keluarga Multimedia
Facebook



Siapa yang tidak kenal dengan Facebook saat ini???
Facebook merupakan salah satu medsos yang saat ini berperan sangat penting dalam dunia telekomunikasi dan jaringan internet.Saat ini facebook sudah di gunakan oleh lebih dari puluhan juta user di seluruh dunia dan sepertinya akan terus berkembang pesat sampai kedepannya.

Ada banyak sekali manfaat yang bisa di peroleh user dengan menggunakan facebook baik secara personal maupun umum...baik secara sosial maupun secara ekonomi oleh para usernya.Layaknya sebuah uang koin,facebook juga memiliki dua sisi,jadi meskipun memiliki banyak sekali manfaat di berbagai bidang facebook juga memiliki sisi negative yang harus kita waspadai yang bisa berpengaruh kuat terhadap siapapun khususnya anak anak saat mengakses dan memainkan aplikasi ini.Butuh pantauan orang tua saat anak anak menggunakan aplikasi ini karena menyelami lebih dalamnya banyaka sekali godaan di luar praduga kita.

Aplikasi yang populer dan menebar banyak manfaat bagi yang bisa mengendalikannya ini,merupakan sebuah layanan jejaring sosial yang berpusat di Amerika,user atau pengguna cukup mendaftarkan diri dan langsung bisa menggunakan situs ini,kita juga bisa langsung membuat profil pribadi sebagai sarana promosi diri kita pemberitahuan kepada para user lainya,kita juga bisa bertkar pesan,bisa berjualan,mencari ilmu ilmu baru di dalamnya...tentunya di gunakan oleh hal hal positif oleh kita.

#Day#3
#Tantangan10hari
#GameLevel12
#KuliahBundaSayangIIP
#InstitutIbuProfesional
#KeluargaMultimedia 

Jumat, 06 September 2019


Day #2
Keluarga Multimedia
Whatsapp

Salah satu media yang populer saat ini adalah Whatsapp...dengan adanya media sosial yang satu ini orang orang yang di berbagai belahan dunia dapat terhubung satu sama lain,cukup dengan melakukab registrasi no hp whatsapp dapat di jalankan.

Whatsapp berperan sebagai aplikasi mesengger online yang bisa di gunakan untuk berbagai hal,di anataranya chat personal,chat komunitas,seminar online dan sebagainya.Aplikasi ini di gunakan dengan koneksi internet di aplikadi ini juga kita bisa mengirimkan teks/pesan,fhoto,audio,file dan gambar kepada orang lain terkhusus saudara & keluarga juga bisa menelpon,video call serta membuat story.

Anak anak paling seneng klo sudah video call dengan keluarga jauh terutama denga nenek neneknya.Aplikasi ini sangat bermanfaat & membantu kami dalam menguatkan ukhuwah / persauaraan silarurahim maupun silaturahmi kami meski hanya lewat medau sosial.

#Day#2
#Tantangan10hari
#GameLevel12
#KuliahBundaSayangIIP
#InstitutIbuProfesional
#KeluargaMultimedia

Kamis, 05 September 2019









Day#1
Keluarga Multimedia
Tafsir Ibnu Katsir

Kecanggihan tekhnologi di era milenial ini bisa memudahkan kita dalam segala hal terutama dalam kebermanfaat diri sendiri,contohnya dengan tidak meninggalkan Tilawah.

Aplikasi yang satu ini yaitu Tafsir ibnu Katsir,di dalam banyak sekali macam macam aplikasinya,selain Tafsir Al Qur'an & terjemahan ada juga ilmu Tajwid,do'a do'a harian,catetan penting,Tafsir para ahli yg lain dll...alhamdulillah ini bermanfaat sekali buat si emak khususnya...terkadang lupa bawa Al Qur'an bisa buka di aplikasi ini dan anak anak lebih sering mendengarkan tilawah surat surat pendeknya selain muraja'ah yang sudah di ajarkan juga agar terbiasa dengan ayat ayat Allah,meskipun kita batasi dalam menggunakan hpnya.

#Day#1
#Tantangan10hari
#GameLevel12
#KuliahBundasayangIIP
#InstitutIbuProfesiaonal
#KeluargaMultimedia




Kamis, 29 Agustus 2019


Aliran Rasa
Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah Allah mudahkan saya & teman teman hingga level ini...di game kali ini luar biasa lain dari yg lain yg tadinya kita sendiri di game kali ini kita perkelompok...maa syaa Allah super sekali kita di satukan dengan team hebat masing masing saling bersinergi memberikan yg terbaik & bekerja sama menyatukan persepsi yg berbeda,karena sejatinya perbedaan itu indah begitu juga dengan anak anak kita yang berbeda beda meskipun lahir dari rahim yg sama.

Fitrah seksualitas
Inti dari mendidik fitrah seksualitas itu sendiri adalah terbangunnya kelekatan serta suplai keayahan dan suplai keibuan karena kurangnya suplai ayah & suplai ibu secara seimbang sesuai dengan gendernya di masa anak sejak usia 0-14th akan berdampak buruk paa fitrah seksualitasnya anak anak ketika dewasa.

Ternyata semua kembali kepada kita sebagai orang tua yang tidak boleh hilang sepanjang masa dalam menemani & mendidik anak anak...apalagi dalam menyiapkan anak anak kita memasuki masa balighnya itu adalah tantangan terbesar bagi kita sebagai orang tua,kelihatannya sepele namun ternyata sangat penting sekali bagi kita dan khususnya anak anak kita untuk mengetahui seputar masa balighnya agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat,lurus dan benar.

Terima kasih IIP & team atas segala ilmunya,tamparan keras buat kami sebagai orang tua agar bisa lebih baik dalam mendidik & menyiapkan generasi peradaban hebat di masa yang akan datang tidak henti hentinya membuat kami semakin banyak belajar,semakin banyak ilmu yang kami tidak tahu menjadi tahu.semoga Allah mampukan kami menerapkannya secara konsisten sedikit demi sedikit di universitas kehidupan ini.

#AliranRasa
#GameLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Rabu, 21 Agustus 2019



Day#10
Ketika Anak Bertanya
 ( FAQ pertanyaan yang biasa diajukan anak mengenai seksualitas, dan cara menjawabnya)

Materi kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 10,yang mana mereka kelompok terakhir dalam materi level 11 ini,mereka terdiri dari :
1.Bunda Anik
2.Bunda Rina
3.Bunda Nopi
4.Bunda Risda

Anak adalah amanah dan mendidiknya dalam arti seluas-luasnya juga amanah termasuk pendidikan seks.
Anak adalah pembelajar sejati dan tangguh, seiring bertambahnya usia, semakin besar pula rasa ingin tahu anak. Anak semakin sering bertanya termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seksual. Sudah siapkah kita sebagai orang tua memberikan jawaban yang tepat?

Tujuan Pendidikan seksualitas Pada Anak Adalah :
Menghapus rasa ingin tahu anak yang tidak
sehat.
 Sebagai counter derasnya arus informasi dan
media, termasuk masalah pornografi.
 Mengerti dan memahami peran dari jenis
gender
 Mempersiapkan mental anak saat
menghadapi masa aqil baligh.
 Menumbuhkan dan memiliki kesadaran untuk
menjaga kesehatan reproduksi.

Menurut Dokter Boyke dalam Jurnal "Perlunya Pendidikan Seksualitas Pada Anak ejak Dini"

Pendidikan Seksualitas  pada anak di bagi menjadi 4 tahapan :

Usia (1-4 tahun): memperkenalkan anatomi tubuh, termasuk alat
genitalnya menggunakan bahasa yang benar, dan menjelaskan fungsinya
secara tepat.
 Usia (5-7 tahun): rasa ingin tahunya akan semakin meningkat, sehingga
orang tua sebisa mungkin memberikan penjelasan yang jujur dan bahasa
ilmiah, bersikap komunikatif dan sabar dalam memberikan peringatanperingatan
kecil sebagai proteksi dini bagi anak. Tanamkan pada anak
bahwa hanya ibu, ayah atau dokter saja seandainya harus melepas
pakaian untuk memastikan masalah kesehatan dan keamanan, jangan
pernah mau di ajak ketempat sepi oleh siapapun.
 Usia (8-10 tahun): anak sudah mampu membedakan dan mengenal
hubungan sebab akibat, orang tua harus membiasakan diri untuk
mendengarkan anak-anak dan memberikan pesan pada anak apapun yang
terjadi pada kalian, ceritakan pada ayah dan ibu sehingga orang tua bisa
menjadi sumber informasi yang tepat dan anak tidak mencari sumber
lain.
 Usia (11 – 13 tahun): anak memasuki masa pubertas, peran orang tua
sangat amat penting untuk melakukan pengawasan lebih ketat, dengan
cara menjaga komunikasi dengan anak yang tetap terjalin dengan lancar
dan menjadikan pendidikan seksualitas sebagai bahan diskusi bersama.
Diatas 15 tahun anak kita telah menjadi dewasa yang setara dengan kita
dalam syariat, sosial, maka jadilah partner dalam menjalankan misi hidup.

Tujuan sikap yang tepat untuk menjawab pertanyaan tentang seksualitas
Menurut Psikolog Sani B Hermawan:

Jangan Panik saat menghadapi pertanyaan anak.
 Orang tua harus meluangkan waktu dengan anak
untuk berdialog mengenai seks.”Jangan sampai
anak mencari informasi dari luar.”
 Ajarkan mereka mengenai seks dengan bahasa
ilmiah namun tidak vulgar sesuai dengan usia
mereka.
 Lengkapi diri dengan berbagai informasi dan
wawasan yang cukup.
 Gunakan media atau alat bantu peraga yang
bersifat edukatif.
 Tanamkan bahwa edukasi seks itu penting.
 Diskusi dengan ahli jika bingung soal pertanyaan
anak.

Sumber :
https://m.republika.co.id/berita/gaya-hidup/tipssehat/
10/07/30/127497-tips-menjawab-pertanyaan-anaktentang-
seks
BUKU “FITRAH BASED EDUCATION” VERSION 3.0 - HARRY
SANTOSA
https://www.idntimes.com/life/family/putri-rahayu-2/6-
manfaat-pendidikan-seks-sejak-dini-untuk-anak-c1c2/full

#Day#10
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas


Day #9
Peran Lingkungan dan Perlindungan Anak Dari Kejahatan Seksual

Materi kali ini akan di samapaikan oleh saya sendiri dan team,di mana kami bertiga menamai team kami dengan M2N,singkatan dari nama nama kami,yaitu :
1.Muftiah
2.Mutiara
3.Nurkhoiriyah

Pelecehan seksual adalah tindakan melecehkan atau merendahkan orang lain baik secara verbal maupun non verbal untuk memenuhi kebutuhan seksual para pelaku sehingga akibatnya adalah keresahan diri korban baik yang bersifat fisik maupun psikis karena adanya pemaksaan yang tidak dapat diterima.Pelaku pelecehan seksual bisa dilakukan oleh orang tua atau keluarga, kerabat, teman, guru, tetangga, para pegawai maupun dari berbagai lapisan masyarakat. Jadi para pelaku bisa dari berbagai golongan baik itu yang paling dekat dengan korban bahkan yang belum dikenal sama sekali.

Ada banyak bentuk pelecehan seksual terhadap anak dan bisa kita ketahui semua dari berbagai berita di beberapa media dari mulai digerayangi, dicabuli, digauli, sampai dengan diperkosa.Bahkan ada yang bentuknya memaksa seorang anak untuk melihat tayangan pornografi sedangkan si pelaku cukup melakukan kegiatan seksualnya secara mandiri tanpa melibatkan si anak secara fisik. Namun apapun bentuk modus operandi yang dilakukan, yang pasti kesemuanya merupakan bentuk kejahatan terhadap anak dan menimbulkan trauma yang berkepanjangan

-Peran orang tua dalam mencegah terjadinya kejahatan seksual
Orang tua memiliki peran sebagai pendidik karena seorang anak memperoleh pengetahuan dari orang tuanya terutama ibu dan ayah. Perlindungan anak dari kejahatan seksual juga harus dilakukan dari dalam. Keluarga harus menjadi tempat perlindungan pertama anak. Orangtua harus waspada dan memberikan bekal yang cukup bagi anak terkait keselamatan seksual mereka. Pendidikan seksual dapat diberikan sedini mungkin melalui kata dan kalimat yang sederhana namun tepat dan tidak vulgar.  Dengan demikian kepribadian anak terbentuk karena warisan dari orang tua dan lingkungan dimana anak berkembang. Karena lingkungan pertama yang memberikan pengaruh mendalam adalah keluarga kita sendiri,Untuk menangani masalah pelecehan seksual khususntya terhadap anak, orang tua, guru dan masyarakat harus saling mendukung.Mulai dari orang tua yang merupakan dunia pertama bagi anak-anak.Para orang tua bisa melakukan pencegahan agar anak-anak mereka tidak mengalami pelecehan, baik itu jadi pelaku atau korban. Yang bisa dilakukan adalah :
1.            Mengajarkan anak tentang sopan santun terhadap orang lain.
2.            Mengajari anak-anak agar dapat waspada dengan orang lain yang dirasa mencurigakan.
3.            Memberikan pendidikan seks secara sederhana agar anak-anak paham.
4.            Mengontrol pergaulan anak-anak dengan teman-teman dan lingkungan mereka.
5.            Ajak anak untuk selalu berkomunikasi sehingga dapat terbuka dengan orang tua.
6.            Menerapkan pola asuh demokratis namun terkontrol menjadi upaya yang dapat mendukung pengoptimalan tumbuh kembang anak.
7.            Orang tua membuka komunikasi dan menjalin kedekatan emosi dengan anak-anak. Dengan cara menyempatkan diri untuk bermain bersama anak-anak dan menemaninya di setiap kesempatan yang ada.
8.            Orang tua disarankan memberikan pengertian kepada anak-anak tentangtubuh mereka dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang lainterhadap bagian tubuhnya. Misalnya, anak diberi pengertian bahwa kalauada orang lain yang mencium misal di pipi harus hati-hati karena itu tidak diperbolehkan, apalagi orang lain itu yang tidak dikenal.
9.            Kenalkan kepada anak perbedaan antara orang asing, kenalan, teman,sahabat, dan kerabat. Misalnya, orang asing adalah orang yang tidak dikenal sama sekali. Terhadap mereka, si anak tak boleh terlalu ramah,akrab, atau langsung memercayai. Kerabat adalah anggota keluarga yangdikenal dekat. Meski terhitung dekat, sebaiknya sarankan kepada anak untuk menghindari situasi berduaan saja.
10.          Jika sang anak sudah melewati usia balita, ajarkan bersikap malu bilatelanjang. Dan, bila sudah memiliki kamar sendiri, ajarkan pula untuk selalu menutup pintu dan jendela bila tidur.
Berikut beberapa upaya pencegahan kekerasan seksual yang dilakuakan pihak keluarga pada anak anaknya:
Pertama, teaching orangtua berperansebagai guru (pengajar) bagi anggota keluarganya tentang pemahaman seks secara dini seperti memberikan pemahaman tentang bagian tubuh mana saja yang di larang di pegang oranglain.6 Berbekal pengetahuan dari sosialisasi yang di lakukan oleh dinas-dinas sosial kepada orangtua korban kekerasan seksual para orangtua khususnya ibu-ibu memberikan warning kepada anak-anaknya.
Kedua, mengawasi dan mengontrol anak. keluarga berperan sebagai pelindung bagi para anggota keluarga yang lainnya dari gangguan, ancaman, atau keadaan yang menimbulkan ketidaknyamanan fisik dan psikologis para anggoanya.

Peran Guru dalam menangani kejahatan seksual

1.            Mengajarkan sentuhan yang baik, buruk, atau yang membingungkan anak.
2.            Mengajarkan anak untuk dapat mengontrol siapa pun yang menyentuh tubuhnya dan bagian-bagian mana yang disentuh.
3.            Mengajarkan anak untuk berani melapor pada orang dewasa yang bertanggung jawab misalnya orangtua atau guru mengenai sentuhan-sentuhan tidak tepat yang diterimanya, bahkan seandainya anak dilarang melaporkan pada siapapun oleh pelaku.
4.            Mengajari anak assertive skill terhadap perlakuan kekerasan seksual, misalnya berkata tidak untuk segala bentuk perlakuan dari orang lain yang menjurus seksual, melatih bela diri dan sebagainya.

Peran Lingkungan Masyarakat

a.            Memberikan pemahaman kepada anak mengenai jenis-jenis pelecehan seksual, dan menjelaskan kepada anak bahwa pelecehan seksual dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang tidak baik dan melanggar peraturan. Serta, mengajarkan kepada anak mengenai hal-hal yang harus mereka lakukan jika menemukan adanya tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka (misalnya: segera berlari ke tempat yang ramai, segera melpor pada guru atau kepala sekolah, dan sebagainya). Poin a ini sebaiknya dilakukan oleh orang tua, sekolah, maupun pengajar di tempat ibadah.
b.            Melakukan seleksi dan rekrutmen yang lengkap dan dilakukan oleh tenaga ahli seperti psikolog, untuk mencegah kemungkinan adanya pelaku pelecehan seksual yang dipekerjakan di tempat-tempat yang banyak terdapat anak-anak (arena bermain, sekolah, day care, dan sebagainya).
c.             Memperlengkapi setiap sudut bangunan yang diperuntukkan bagi anak-anak, dengan kamera CCTV yang selalu terpantau agar kasus-kasus pelecehan seksual dapat terdeteksi dengan lebih cepat dan mudah.
Ketiga pihak yaitu orang tua, guru atau sekolah dan masyarakat adalah dunia anak-anak.Mereka harus bisa berkolaborasi untuk menghindarkan anak dari hal-hal negative yang tidak diinginkan, termasuk pelecehan seksual.Dengan upaya preventif dan kuratif oleh pihak-pihak tersebut, diharapkan anak mampu untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai tugas perkembangan mereka.

Berikut ini tips dari Seto Mulyadi  atau yang lebih akrab disapa kak Seto seperti dikutif dari female.kompas.com

1. Edukasi seksual sejak dini
Selama ini, obrolan seputar seksual dianggap tabu untuk anak-anak. Namun, Seto mengatakan, edukasi seksual seharusnya dilakukan sejak dini.”Edukasi seksual sebaiknya diberikan untuk anak di atas lima tahun,” sarannya.Namun, aturlah penggunaaan kata-kata dan cara menyampaikannya dengan cara yang bisa diterima dan diingat oleh anak.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan keharmonisan keluarga, dengan membangun suasana yang hangat dan nyaman, supaya anak-anak akan merasa aman dan bebas bicara.
3. Jadilah sahabat anak
Orangtua harus bisa menjadi sahabat anak. Dengan demikian, anak merasa bebas bercerita apa saja dan kapan saja pada Anda. Memiliki orangtua yang akrab dan terbuka, anak akan merasa memiliki teman terbaik yang bisa membuat mereka tidak merasa sendiri

#Day#9
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIp
#FitrahSeksualitas



Jumat, 16 Agustus 2019



Day#7
Menjaga Diri Dari Kejahatan Seksual

Materi kali kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 7,yang terdiri dari :
1.Nina Nurina
2.Melmulyasani
3.Lilis Setyowati

Menjaga diri dari kejahatan seksual merupakan tindakan mengawasi sesuatu supaya tidak mendatangkan bahaya,kerugian,dan mempertahankan diri sendiri.dalam hal ini kejahatan seksual,anak harus di berikan arahan untuk bisa menyelamatkan diri dari orang jahat,namun jangan membuat anak cemas berlebihan.

Mengenal apa saja jenis pelecehan seksual

Pelecehan Seksual ada berbagai jenis,bukan hanya dalam bentuk fisik (di raba,di cium),namun bisa juga dalam bentuk ucapan,godaan,kedipan mata,gesture tubuh dll.

Jenis Jenis Pelecehan Seksual

Fisik
1.Memeluk dan mencium lawan jenis dengan tiba tiba
2.Pijatan leher atau bahu (meraba tubuh)
3.Menyentuh bagian intim atai sensistif seseorang
4.Menggosok bagian tubuh sendiri kepada tubuh orang lain

Verbal
1.Bersiul atau catcalling
2.Komentar seksual
3.Menyebarkan rumor aktifitas seksual seseorang
4.Ajakan seksual berulang kali
5.pertanyan pribadi yang mengganggu kegiatan seksual

Non - Verbal
1.Elevator eyes atau memandangi tubuh seseorang dari atas hingga bawah
2.Menampilkan atau mengirimkan gambar sensual
3.Ekspresi wajah (menjilati bibir,memberi cium.mengedipkan mata,menggoda)

Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak

1.Biasakan untuk mengikuti kata tidak dan stop dari anak
2.contohkan anak sejak dini untuk membedakan bagian tubuh yang aman dan tidak aman untuk di sentuh
3.Biasakan anak untuk mempercayai intuisinya terhadap bahaya
4.Latih spesifik kemampuan anak menghadapi bahaya di tempat umum : Berteriak Tolong dan bukan berteriak "mama".
5Bangun perlahan jariangan sosial ( lebih dari satu orang) yang ikut menjaga keamanan anak
6.Ajarkan anak tentang rahasia baik dan rahasia buruk
7.Tumbuhkan disiplin positif di diri anak tanpa ancaman dan sogokan
8.Pelaku kekerasan biasanya orang yang di kenal,mereka menggunakan tehnik :grooming".

#Day#7
#Tantangan10hari
BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
Fitrahseksualitas


Memaksimalkan Ikhtiar CintaNya

Hari #1 Wahai Dzat yang Maha menciptakan dunia dan isinya,sore ini saya percaya Engkau menciptakan laut,pasir juga airnya yang a...