Kamis, 29 Agustus 2019


Aliran Rasa
Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah Allah mudahkan saya & teman teman hingga level ini...di game kali ini luar biasa lain dari yg lain yg tadinya kita sendiri di game kali ini kita perkelompok...maa syaa Allah super sekali kita di satukan dengan team hebat masing masing saling bersinergi memberikan yg terbaik & bekerja sama menyatukan persepsi yg berbeda,karena sejatinya perbedaan itu indah begitu juga dengan anak anak kita yang berbeda beda meskipun lahir dari rahim yg sama.

Fitrah seksualitas
Inti dari mendidik fitrah seksualitas itu sendiri adalah terbangunnya kelekatan serta suplai keayahan dan suplai keibuan karena kurangnya suplai ayah & suplai ibu secara seimbang sesuai dengan gendernya di masa anak sejak usia 0-14th akan berdampak buruk paa fitrah seksualitasnya anak anak ketika dewasa.

Ternyata semua kembali kepada kita sebagai orang tua yang tidak boleh hilang sepanjang masa dalam menemani & mendidik anak anak...apalagi dalam menyiapkan anak anak kita memasuki masa balighnya itu adalah tantangan terbesar bagi kita sebagai orang tua,kelihatannya sepele namun ternyata sangat penting sekali bagi kita dan khususnya anak anak kita untuk mengetahui seputar masa balighnya agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat,lurus dan benar.

Terima kasih IIP & team atas segala ilmunya,tamparan keras buat kami sebagai orang tua agar bisa lebih baik dalam mendidik & menyiapkan generasi peradaban hebat di masa yang akan datang tidak henti hentinya membuat kami semakin banyak belajar,semakin banyak ilmu yang kami tidak tahu menjadi tahu.semoga Allah mampukan kami menerapkannya secara konsisten sedikit demi sedikit di universitas kehidupan ini.

#AliranRasa
#GameLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Rabu, 21 Agustus 2019



Day#10
Ketika Anak Bertanya
 ( FAQ pertanyaan yang biasa diajukan anak mengenai seksualitas, dan cara menjawabnya)

Materi kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 10,yang mana mereka kelompok terakhir dalam materi level 11 ini,mereka terdiri dari :
1.Bunda Anik
2.Bunda Rina
3.Bunda Nopi
4.Bunda Risda

Anak adalah amanah dan mendidiknya dalam arti seluas-luasnya juga amanah termasuk pendidikan seks.
Anak adalah pembelajar sejati dan tangguh, seiring bertambahnya usia, semakin besar pula rasa ingin tahu anak. Anak semakin sering bertanya termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seksual. Sudah siapkah kita sebagai orang tua memberikan jawaban yang tepat?

Tujuan Pendidikan seksualitas Pada Anak Adalah :
Menghapus rasa ingin tahu anak yang tidak
sehat.
 Sebagai counter derasnya arus informasi dan
media, termasuk masalah pornografi.
 Mengerti dan memahami peran dari jenis
gender
 Mempersiapkan mental anak saat
menghadapi masa aqil baligh.
 Menumbuhkan dan memiliki kesadaran untuk
menjaga kesehatan reproduksi.

Menurut Dokter Boyke dalam Jurnal "Perlunya Pendidikan Seksualitas Pada Anak ejak Dini"

Pendidikan Seksualitas  pada anak di bagi menjadi 4 tahapan :

Usia (1-4 tahun): memperkenalkan anatomi tubuh, termasuk alat
genitalnya menggunakan bahasa yang benar, dan menjelaskan fungsinya
secara tepat.
 Usia (5-7 tahun): rasa ingin tahunya akan semakin meningkat, sehingga
orang tua sebisa mungkin memberikan penjelasan yang jujur dan bahasa
ilmiah, bersikap komunikatif dan sabar dalam memberikan peringatanperingatan
kecil sebagai proteksi dini bagi anak. Tanamkan pada anak
bahwa hanya ibu, ayah atau dokter saja seandainya harus melepas
pakaian untuk memastikan masalah kesehatan dan keamanan, jangan
pernah mau di ajak ketempat sepi oleh siapapun.
 Usia (8-10 tahun): anak sudah mampu membedakan dan mengenal
hubungan sebab akibat, orang tua harus membiasakan diri untuk
mendengarkan anak-anak dan memberikan pesan pada anak apapun yang
terjadi pada kalian, ceritakan pada ayah dan ibu sehingga orang tua bisa
menjadi sumber informasi yang tepat dan anak tidak mencari sumber
lain.
 Usia (11 – 13 tahun): anak memasuki masa pubertas, peran orang tua
sangat amat penting untuk melakukan pengawasan lebih ketat, dengan
cara menjaga komunikasi dengan anak yang tetap terjalin dengan lancar
dan menjadikan pendidikan seksualitas sebagai bahan diskusi bersama.
Diatas 15 tahun anak kita telah menjadi dewasa yang setara dengan kita
dalam syariat, sosial, maka jadilah partner dalam menjalankan misi hidup.

Tujuan sikap yang tepat untuk menjawab pertanyaan tentang seksualitas
Menurut Psikolog Sani B Hermawan:

Jangan Panik saat menghadapi pertanyaan anak.
 Orang tua harus meluangkan waktu dengan anak
untuk berdialog mengenai seks.”Jangan sampai
anak mencari informasi dari luar.”
 Ajarkan mereka mengenai seks dengan bahasa
ilmiah namun tidak vulgar sesuai dengan usia
mereka.
 Lengkapi diri dengan berbagai informasi dan
wawasan yang cukup.
 Gunakan media atau alat bantu peraga yang
bersifat edukatif.
 Tanamkan bahwa edukasi seks itu penting.
 Diskusi dengan ahli jika bingung soal pertanyaan
anak.

Sumber :
https://m.republika.co.id/berita/gaya-hidup/tipssehat/
10/07/30/127497-tips-menjawab-pertanyaan-anaktentang-
seks
BUKU “FITRAH BASED EDUCATION” VERSION 3.0 - HARRY
SANTOSA
https://www.idntimes.com/life/family/putri-rahayu-2/6-
manfaat-pendidikan-seks-sejak-dini-untuk-anak-c1c2/full

#Day#10
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas


Day #9
Peran Lingkungan dan Perlindungan Anak Dari Kejahatan Seksual

Materi kali ini akan di samapaikan oleh saya sendiri dan team,di mana kami bertiga menamai team kami dengan M2N,singkatan dari nama nama kami,yaitu :
1.Muftiah
2.Mutiara
3.Nurkhoiriyah

Pelecehan seksual adalah tindakan melecehkan atau merendahkan orang lain baik secara verbal maupun non verbal untuk memenuhi kebutuhan seksual para pelaku sehingga akibatnya adalah keresahan diri korban baik yang bersifat fisik maupun psikis karena adanya pemaksaan yang tidak dapat diterima.Pelaku pelecehan seksual bisa dilakukan oleh orang tua atau keluarga, kerabat, teman, guru, tetangga, para pegawai maupun dari berbagai lapisan masyarakat. Jadi para pelaku bisa dari berbagai golongan baik itu yang paling dekat dengan korban bahkan yang belum dikenal sama sekali.

Ada banyak bentuk pelecehan seksual terhadap anak dan bisa kita ketahui semua dari berbagai berita di beberapa media dari mulai digerayangi, dicabuli, digauli, sampai dengan diperkosa.Bahkan ada yang bentuknya memaksa seorang anak untuk melihat tayangan pornografi sedangkan si pelaku cukup melakukan kegiatan seksualnya secara mandiri tanpa melibatkan si anak secara fisik. Namun apapun bentuk modus operandi yang dilakukan, yang pasti kesemuanya merupakan bentuk kejahatan terhadap anak dan menimbulkan trauma yang berkepanjangan

-Peran orang tua dalam mencegah terjadinya kejahatan seksual
Orang tua memiliki peran sebagai pendidik karena seorang anak memperoleh pengetahuan dari orang tuanya terutama ibu dan ayah. Perlindungan anak dari kejahatan seksual juga harus dilakukan dari dalam. Keluarga harus menjadi tempat perlindungan pertama anak. Orangtua harus waspada dan memberikan bekal yang cukup bagi anak terkait keselamatan seksual mereka. Pendidikan seksual dapat diberikan sedini mungkin melalui kata dan kalimat yang sederhana namun tepat dan tidak vulgar.  Dengan demikian kepribadian anak terbentuk karena warisan dari orang tua dan lingkungan dimana anak berkembang. Karena lingkungan pertama yang memberikan pengaruh mendalam adalah keluarga kita sendiri,Untuk menangani masalah pelecehan seksual khususntya terhadap anak, orang tua, guru dan masyarakat harus saling mendukung.Mulai dari orang tua yang merupakan dunia pertama bagi anak-anak.Para orang tua bisa melakukan pencegahan agar anak-anak mereka tidak mengalami pelecehan, baik itu jadi pelaku atau korban. Yang bisa dilakukan adalah :
1.            Mengajarkan anak tentang sopan santun terhadap orang lain.
2.            Mengajari anak-anak agar dapat waspada dengan orang lain yang dirasa mencurigakan.
3.            Memberikan pendidikan seks secara sederhana agar anak-anak paham.
4.            Mengontrol pergaulan anak-anak dengan teman-teman dan lingkungan mereka.
5.            Ajak anak untuk selalu berkomunikasi sehingga dapat terbuka dengan orang tua.
6.            Menerapkan pola asuh demokratis namun terkontrol menjadi upaya yang dapat mendukung pengoptimalan tumbuh kembang anak.
7.            Orang tua membuka komunikasi dan menjalin kedekatan emosi dengan anak-anak. Dengan cara menyempatkan diri untuk bermain bersama anak-anak dan menemaninya di setiap kesempatan yang ada.
8.            Orang tua disarankan memberikan pengertian kepada anak-anak tentangtubuh mereka dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang lainterhadap bagian tubuhnya. Misalnya, anak diberi pengertian bahwa kalauada orang lain yang mencium misal di pipi harus hati-hati karena itu tidak diperbolehkan, apalagi orang lain itu yang tidak dikenal.
9.            Kenalkan kepada anak perbedaan antara orang asing, kenalan, teman,sahabat, dan kerabat. Misalnya, orang asing adalah orang yang tidak dikenal sama sekali. Terhadap mereka, si anak tak boleh terlalu ramah,akrab, atau langsung memercayai. Kerabat adalah anggota keluarga yangdikenal dekat. Meski terhitung dekat, sebaiknya sarankan kepada anak untuk menghindari situasi berduaan saja.
10.          Jika sang anak sudah melewati usia balita, ajarkan bersikap malu bilatelanjang. Dan, bila sudah memiliki kamar sendiri, ajarkan pula untuk selalu menutup pintu dan jendela bila tidur.
Berikut beberapa upaya pencegahan kekerasan seksual yang dilakuakan pihak keluarga pada anak anaknya:
Pertama, teaching orangtua berperansebagai guru (pengajar) bagi anggota keluarganya tentang pemahaman seks secara dini seperti memberikan pemahaman tentang bagian tubuh mana saja yang di larang di pegang oranglain.6 Berbekal pengetahuan dari sosialisasi yang di lakukan oleh dinas-dinas sosial kepada orangtua korban kekerasan seksual para orangtua khususnya ibu-ibu memberikan warning kepada anak-anaknya.
Kedua, mengawasi dan mengontrol anak. keluarga berperan sebagai pelindung bagi para anggota keluarga yang lainnya dari gangguan, ancaman, atau keadaan yang menimbulkan ketidaknyamanan fisik dan psikologis para anggoanya.

Peran Guru dalam menangani kejahatan seksual

1.            Mengajarkan sentuhan yang baik, buruk, atau yang membingungkan anak.
2.            Mengajarkan anak untuk dapat mengontrol siapa pun yang menyentuh tubuhnya dan bagian-bagian mana yang disentuh.
3.            Mengajarkan anak untuk berani melapor pada orang dewasa yang bertanggung jawab misalnya orangtua atau guru mengenai sentuhan-sentuhan tidak tepat yang diterimanya, bahkan seandainya anak dilarang melaporkan pada siapapun oleh pelaku.
4.            Mengajari anak assertive skill terhadap perlakuan kekerasan seksual, misalnya berkata tidak untuk segala bentuk perlakuan dari orang lain yang menjurus seksual, melatih bela diri dan sebagainya.

Peran Lingkungan Masyarakat

a.            Memberikan pemahaman kepada anak mengenai jenis-jenis pelecehan seksual, dan menjelaskan kepada anak bahwa pelecehan seksual dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang tidak baik dan melanggar peraturan. Serta, mengajarkan kepada anak mengenai hal-hal yang harus mereka lakukan jika menemukan adanya tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka (misalnya: segera berlari ke tempat yang ramai, segera melpor pada guru atau kepala sekolah, dan sebagainya). Poin a ini sebaiknya dilakukan oleh orang tua, sekolah, maupun pengajar di tempat ibadah.
b.            Melakukan seleksi dan rekrutmen yang lengkap dan dilakukan oleh tenaga ahli seperti psikolog, untuk mencegah kemungkinan adanya pelaku pelecehan seksual yang dipekerjakan di tempat-tempat yang banyak terdapat anak-anak (arena bermain, sekolah, day care, dan sebagainya).
c.             Memperlengkapi setiap sudut bangunan yang diperuntukkan bagi anak-anak, dengan kamera CCTV yang selalu terpantau agar kasus-kasus pelecehan seksual dapat terdeteksi dengan lebih cepat dan mudah.
Ketiga pihak yaitu orang tua, guru atau sekolah dan masyarakat adalah dunia anak-anak.Mereka harus bisa berkolaborasi untuk menghindarkan anak dari hal-hal negative yang tidak diinginkan, termasuk pelecehan seksual.Dengan upaya preventif dan kuratif oleh pihak-pihak tersebut, diharapkan anak mampu untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai tugas perkembangan mereka.

Berikut ini tips dari Seto Mulyadi  atau yang lebih akrab disapa kak Seto seperti dikutif dari female.kompas.com

1. Edukasi seksual sejak dini
Selama ini, obrolan seputar seksual dianggap tabu untuk anak-anak. Namun, Seto mengatakan, edukasi seksual seharusnya dilakukan sejak dini.”Edukasi seksual sebaiknya diberikan untuk anak di atas lima tahun,” sarannya.Namun, aturlah penggunaaan kata-kata dan cara menyampaikannya dengan cara yang bisa diterima dan diingat oleh anak.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan keharmonisan keluarga, dengan membangun suasana yang hangat dan nyaman, supaya anak-anak akan merasa aman dan bebas bicara.
3. Jadilah sahabat anak
Orangtua harus bisa menjadi sahabat anak. Dengan demikian, anak merasa bebas bercerita apa saja dan kapan saja pada Anda. Memiliki orangtua yang akrab dan terbuka, anak akan merasa memiliki teman terbaik yang bisa membuat mereka tidak merasa sendiri

#Day#9
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIp
#FitrahSeksualitas



Jumat, 16 Agustus 2019



Day#7
Menjaga Diri Dari Kejahatan Seksual

Materi kali kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 7,yang terdiri dari :
1.Nina Nurina
2.Melmulyasani
3.Lilis Setyowati

Menjaga diri dari kejahatan seksual merupakan tindakan mengawasi sesuatu supaya tidak mendatangkan bahaya,kerugian,dan mempertahankan diri sendiri.dalam hal ini kejahatan seksual,anak harus di berikan arahan untuk bisa menyelamatkan diri dari orang jahat,namun jangan membuat anak cemas berlebihan.

Mengenal apa saja jenis pelecehan seksual

Pelecehan Seksual ada berbagai jenis,bukan hanya dalam bentuk fisik (di raba,di cium),namun bisa juga dalam bentuk ucapan,godaan,kedipan mata,gesture tubuh dll.

Jenis Jenis Pelecehan Seksual

Fisik
1.Memeluk dan mencium lawan jenis dengan tiba tiba
2.Pijatan leher atau bahu (meraba tubuh)
3.Menyentuh bagian intim atai sensistif seseorang
4.Menggosok bagian tubuh sendiri kepada tubuh orang lain

Verbal
1.Bersiul atau catcalling
2.Komentar seksual
3.Menyebarkan rumor aktifitas seksual seseorang
4.Ajakan seksual berulang kali
5.pertanyan pribadi yang mengganggu kegiatan seksual

Non - Verbal
1.Elevator eyes atau memandangi tubuh seseorang dari atas hingga bawah
2.Menampilkan atau mengirimkan gambar sensual
3.Ekspresi wajah (menjilati bibir,memberi cium.mengedipkan mata,menggoda)

Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak

1.Biasakan untuk mengikuti kata tidak dan stop dari anak
2.contohkan anak sejak dini untuk membedakan bagian tubuh yang aman dan tidak aman untuk di sentuh
3.Biasakan anak untuk mempercayai intuisinya terhadap bahaya
4.Latih spesifik kemampuan anak menghadapi bahaya di tempat umum : Berteriak Tolong dan bukan berteriak "mama".
5Bangun perlahan jariangan sosial ( lebih dari satu orang) yang ikut menjaga keamanan anak
6.Ajarkan anak tentang rahasia baik dan rahasia buruk
7.Tumbuhkan disiplin positif di diri anak tanpa ancaman dan sogokan
8.Pelaku kekerasan biasanya orang yang di kenal,mereka menggunakan tehnik :grooming".

#Day#7
#Tantangan10hari
BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
Fitrahseksualitas



Day#6
Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah seksualitas

Materi kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 6,yang terdiri dari
1.Bunda.Hasanah
2.Bunda atuti
3.Bunda Rima

FITRAH SEKSUALITAS

Seksualitas

 Seks adalah perbedaan badani atau
biologis perempuan dan laki laki, yang sering disebut
dengan jenis kelamin. Seksualitas menyangkut
berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi
biologis, sosial, psikologis dan kultural ( https://pkbi
diy.info/pengertian seks dan seksualitas/seksualitas/)

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana
seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai
fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan
sejati (FBE v 3.0 hal )

MEDIA DIGITAL
Program komputer dan perangkat lunak seperti citra digital, digital video, video games, halman web,
situs web, termasuk media sosial, digital audio seperti mp3, mp4 dan ebook.

TANTANGAN BESAR BAGI KITA SAAT INI ADALAH
INTERNET

Melalui internet sekarang pornografi dapat diakses dengan mudah, cepat dan secara rahasia.
Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.
Sumber: http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_44.pdf

DAMPAK MEDIA DIGITAL

1.Terhadap
Perkembangan Gender
Anak

Berpengaruh terhadap perilaku anak, terutama anak kecil yang mudah meniru
Gender Identity Disorder,gangguan pada identitas gender, penolakan
terhadap jenis kelamin yang dimiliki
Sumber: https://garvingoei.wordpress.com/2012/06/05/pengaruh media terhadap
perkembangan gender anak/

CIRI GENDER IDENTITY DISORDER (GID)
Identifikasi yang kuat dan lama terhadap gender lain.Tidak nyaman dengan jenis kelamin yang dimiliki atau perasaan yang tidak sesuai dengan peran gender yang dimiliki.Diagnosis tidak berlaku jika individu juga memiliki karakteristik interseks fisik Ketidaknyamanan klinisatau gangguan dalam
bekerja, situasi sosial, atau era era hidup yang penting lainnya secara signifikan.

2.Terhadap Keintiman
Seksualitas

KEINTIMAN SEKSUAL
Mengapa Allah menciptakan Keintiman Seksual ??
Keintiman sesksual adalah hadiah indah dan mulia yang sudah Allah ciptakan pada tubuh kita. Yaitu
kemampuan untuk menciptakan hidup yang tercipta dari hubungan suatu pernikahan.Keintiman seksual ini berhubungan erat dengan emosional, biologis dan kimiawi di otak dan seluruh tubuh kita.

PORNOGRAFI
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pornografi adalah penggambaran tingkah lakusecara
erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi.Tujuannya para produsen pornografi adalah memicu, membangkitkan dan mengeksploitasi hasrat dan gairah yang secara alami telah tersedia sejak kita lahir.

Untuk memahami bagaimana dan mengapa pornografi memiliki dampak negatif yang sangat besar pada otak dan berpengaruh pada fitrah seksualitas seseorang, maka kita terlebih dahulu harus memahami hakikat keintiman seksual sebagaimana yang dimaksudkan sang Pencipta, tujuan sejati mengapa kekuatan suci dan hadiah menakjubkan ini ditempatkan dalam diri kita.

KEINTIMAN SEKSUAL YANG SEHAT
Allah menciptakan keintiman seksual untuk memotivasi diri kita masing masing untuk menjadi suami istri dan menjadi “satu” dalam segala hal. Proses keintiman seksual ini memiliki batasan2 karena ia
akan memacu reaksi yang luar biasa di otak dan seluruh tubuh. Sehingga hanya bisa “aman” dalam sebuah hubungan pernikahan.Dr. PageBailey menjelaskan proses yang dahsyat dengan menggunakan analogi dari Saluran dan Proses Penyempitan.

1. Sebuah proses penyempitan
•Klimaks seksual adalah satusatunya peristiwa yang membuat otak mempunyai kekuatan luarbiasa
untuk melakukan pemusatan perhatian.

2. Pelepasan Zat Kimia Alami
•Untuk membantu proses penyempitan, otak dan bagian tubuh melepaskan aliran zat kimia
endogen..Zat2 kimia ini adalah:Dopamin, Norepinefrin, Testoseron, Oksitoksin

3. Pengalam yang lebih dari hanya sekedar hubungan fisik
 •Pengalaman suami istri menjadi kesatuan dari seluruh aspek diri kita: hati, pikiran, badan dan jiwa

4.Sebuah klimaks dari banyak hal
•Klimaks itu hanya bagian kecil dari potret yang besar
•Hubungan seksual menjadi tanda bahwa mereka benar benar berkomitmen, setia dan terikat satu
sama lain

5. Lebih baik untuk pengalaman
 •Pengalaman intim dariklimak seksual meninggalkan rasa cinta dan saing menghargai yang
dalam, ikatan dan kelekatanyang lebih kuat, lebih puas, lebih berenergi dan positif serta lebih siap berjuang dalam tanggung jawab berkeluarga.

KEINTIMAN SEKSUAL AKIBAT PORNOGRAFI
Ketika seseorang individu memasuki saluran ke arah klimaks seksual dengan cara pornografi, proses fisik dan kimiawi yang dialami hampir sama dengan apa yang terjadi pada keintiman seksual dalam
perkawinan. Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan yang luar biasa dan hasil yang sangat
berbeda.

1. Sebuah proses penyempitan
•Tujuan dari penyempitan yang dilakukannya bukanlah istrinya, tetapi gambar gambar pornografi itu
•Menghilangkan semua pikiran tentang Tuhan, pernikahannya, keluarga, moral, komitmen yang pernah ia buat dan seluruh konsekuensinya

2. Pelepasan Zat Kimia Alami
•Zat kimia yang dilepaskan sama.Namun pengguna pornografi“mengobati diri sendiri” dan melarikan diri dari realitas kehidupan
•Membuat individu tsb menajdi lebih hampa, lebih kesepian dan kebutuhannya lebih meningkat dari
sebelumnya

3. Pengalam yang lebih dari hanya sekedar seksual
•Pelaku pornografi akan merasa shock , bergairah, mara, gembira,merasa bersalah, nafsu, malu, tertarik, takut tertangkap, frustasi sehingga menimbulkan konflik dan kebingungan dalam otak yang kemudian memicu pelepasan zat kimia endogen yang lebih banyak lagi

4.Sebuah klimaks yang kosong dan bolong
•Klimaks akan hanya akan meninggalkan perasaan kosong dan hampa pada diri pelaku pornografi

5. Ketika kenyataan kembali dialog tanpa harapan
•Pelaku pornografi tidak bisa berfikir rasional
• Banjir zat kimia yang kuat mengesampingkan pikiran kogitif dan kemampuan penalarannya.
•Lobus frontal, pusat logika otak hampir menutup dengan sempurna dan sistem limbik yang mengontrol kesenangan/pusat emosional otak mengambil alih

Keluarga bisa menjadi korban,Anak anak bisa menjadi korban pelecehan seksual.

SOLUSI AGAR TIDAK TERKENA DAMPAK NEGATIF MEDIA DIGITAL

Menutup gerbang kecanduan pornografi

Hasil nyata jelas menunjukkan bahwa media yang berisi konten seksual adalah gerbang dari kecanduan pornografi.Gambar gambar tersebut secara fisi tersimpan di otak sebagai model mentaldan berdampak secara langsung terhadap cara kita berpikir dan berperilaku. Semakin banyak otak anak terpapar gamabr gambar pornografi ke dalam otaknya, model mental tersebut semakin besar dan lebih dominan.


Tips untuk menggunakan media dengan bijak

Jangan berselancar diantara saluran atau menonton
TV secara acak. Rencanakan acara TV yang akan
ditonton, pastikan acara tersebut pantas ditonton
anak. Pilihlah layanan Tvkabel atau satelit yang
memungkinkan untuk menutup saluran tertentu dan
acara tertentu

Jangan percaya pada klasifikasi (rating) film. Rating
film telah menurun kualitasnya selama beberapa
tahun terakhir. A d a yang beberapa tahun lalu
diklasifikasikan sebagai “R” karena berisi seksual, kini
mendapat klasifikasi PG 13

Film yang sudah diedit

Novel yang bersih. Novel yang tidak mengandung
konten kata kata kotor dan gambar kekerasan

3 PRINSIP PENTING MELINDUNGI KELUARGA DARI PORNOGRAFI

1.Ajarkan Intimasi seksual yang suci
2.Buat dan pelihara keintiman sejati dalam hubungan keluarga
3.Lakukan perawatan diri setiap hari

Daftar Pustaka
https://wolipop.detik.com/parenting/d 3219694/7 tips
pengasuhan anak di era digital dari psikolog elly
risman
https://garvingoei.wordpress.com/2012/06/05/pengaru
h media terhadap perkembangan gender anak/
Katleman , Mark , 2007, The Drug Of The Millenium ,
2007, Yayasan Kita & Buah Hati
http ://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_
44. pdf
https ://garvingoei.wordpress.com/2012/06/05/pengaru
h media terhadap perkembangan gender anak/

#Day#6
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas


Day#5
Pentingnya Aqil Baligh Secara Bersamaan

Materi Kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 5,yang terdiri dari :
1.Ayu Tamia
2.Sefi Indira
3.Indri
4.Risnayati

Pengertian AQIL BALIGH

AQIL
Kedewasaan mental (tahu baik dan buruk,
bisa mengambil keputusan,
sadar konsekuensi dari perbuatan)

BALIGH
Kedewasaan fisik (ditandai dengan telah mimpi basah atau menstruasi, nafsu yang menggebu-gebu, energi yang besar)

Bagaimana fenomena yang terjadi disekitar kita?
Apakah banyak remaja yang sudah Aqil Baligh secara bersamaan?
Apakah ada dampak buruk ketika Aqil Baligh tidak datang bersamaan?

Merujuk dari fakta yang terjadi belakangan ini :
1. Artis remaja yang diidolakan tersandung kasus narkoba, dinyatakan sebagai pemakai narkoba
2. Banyak terjadi bullying di tingkat pendidikan, ada kasus guru di bully oleh muridnya, ada kasus pembully-an sesama murid, masih ingat kasus Audrey? bahkan ada kasus pembully-an hingga menjadi kasus kekerasan.
3. Banyak terjadi pelecehan seksual yang pelakunya justru punya peran penting dilingkungan sekitarnya, baru-baru ini ada kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru ngaji kepada muridnya di salah satu pesantren Lhokseumawe, Aceh

4. Bahkan yang lebih parahnya lagi, tidak sedikit terjadinya kasus remaja hamil diluar nikah

Kejadian-kejadian diatas merupakan sebagian kecil dari kasus yang terjadi karena Aqil Baligh tidak terjadi secara bersamaan, sehingga ada masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa, dan masa tersebut dikenal dengan kondisi REMAJA.

Kondisi remaja merupakan kondisi di mana sudah Baligh namun belum Aqil, sudah dewasa secara fisik namun belum dewasa secara mental.
Saat ini (terutama di Indonesia) kondisi Baligh semakin cepat tercapai. Usia rata-rata adalah sekitar 12 – 14 tahun, dan tercatat yang termuda adalah 7 tahun (untuk anak perempuan) dan 9 tahun (untuk anak laki-laki).
Sementara itu, kondisi Aqil semakin jauh ke usia 25 tahun, ada rentang waktu belasan tahun yang sangat panjang. Rentang waktu tersebut rentan untuk dikuasai Syetan karena Nafsu sudah aktif namun akal belum matang. Nafsu terbesar manusia adalah masalah Sex dan Pembunuhan

Karena ketidakmatangan mental tersebut, maka akan muncullah generasi yang Galau, bingung dengan identitas, status, dan posisi sosial, banci sosial, tidak suka berpikir serius, tidak produktif bahkan konsumtif dan destruktif.
Mereka memiliki energi dan agresiffitas tinggi namun tidak memiliki penyaluran / pengakuan, sehingga mereka membentuk kelompoknya sendiri dan muncullah geng-gengan,peer preassure, bullying, tawuran, sex bebas, kehamilan di luar nikah, dll.
Dan dalam dunia pendidikan, para guru SMP dan SMA tetap memanggil murid didiknya dengan sebutan “Anak-anak” yang makin mengukuhkan pemikiran mereka bahwa mereka masih anak-anak.

Aqil dan Baligh haruslah satu kesatuan, ketika kematangan fisik tercapai maka saat itu pula seharusnya kematangan mental juga tiba.
Setelah Aqil Baligh maka sang anak sudah sepenuhnya dewasa.
Dalam Islam, masa Aqil Baligh ini berarti sang anak sudah menanggung dosa dan pahalanya sendiri, dia bertanggung jawab atas dosa dan pahalanya sendiri, kedudukannya sudah sama dengan orang dewasa lainnya, mandiri, siap memikul beban syariat, dan seyogyanya menjadi bagian dari solusi bukan malah menjadi masalah.Adalah aneh jika kita begitu bersemangatnya mendidik mereka dengan sejumlah taklif (beban) syariat namun kita tidak mendidik mereka untuk menjadi mukallaf (orang yang menanggung beban).
Berikan Hak anak pada anak, supaya dia siap memikul kewajiban atau beban syariat pada saat Aqil Baligh.Dalam pendidikan anak, berlaku konsep “Indah pada waktunya” dan bukan “lebih cepat lebih baik”.Pada kenyataannya, kebanyakan orang tua ingin anaknya berakselerasi, serba cepat. Seperti ingin cepat bisa calistung, ingin cepat mengenalkan sholat, ingin cepat mandiri, ingin cepat masuk sekolah, dan sebagainya seakan-akan semakin cepat maka hasilnya semakin baik dan melupakan hak anak.

Sebuah komparasi sederhana tentang Aqil dan Baligh :

AQIL
Dewasa mental
Pengaruh pendidikan
Berkembangnya akal
Fungsi tanggung jawab
Mandiri, tanggung jawab
Life and
Peran Ayah + Bunda

BALIGH
Dewasa fisik
Pengaruh nutrisi
Berkembangnya nafsu
Fungsi reproduksi
Life and death instinct
Peran Bunda + Ayah

Perkembangan Fitrah Seksualitas masa Aqil Baligh

0-2THN
Merawat kelekatan (attachment) awal :
Anak lelaki atau anak perempuan didekatkan kepada ibunya karena ada masa menyusui. Ini tahap membangun kelekatan dan cinta

3-6THN
Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
Anak lelaki dan anak perempuan di dekatkan kepada ayah dan ibunya secara bersama

7-10THN
Menumbuhkan dan menyadarkan potensi gendernya
Ini tahap menumbuhkan identitas menjadi potensi. Dari konsepsi identitas gender menjadi potensi gender. Dari keyakinan konsep diri sebagai lelaki dan sebagai perempuan, menjadi aktualisasi potensi diri sebagai lelaki atau potensi diri sebagai perempuan pada sosialnya.

11-14 THN
Mengokohkan Fitrah Seksualitas

> 15 THN
Ini masa dimana fitrah seksualitas kelelakian dan perempuan matang. Wujudnya adalah kesiapan untuk memikul beban rumahtangga melalui pernikahan, membangun keluarga, menjalani peran dalam keluarga yang beradab pada pasangan dan keturunannya.

Sumber :
1.Buku “Fitrah Base Education” – Ust. Harry Santosa
2.http://Ekaharsono.wordpress.com/2017/02/28/remaja-sebuah-fenomena/
3.Insatgram @latihati “Ruasdito”
4.http://ykp2015.com/lies-marcoes-natsir-ma-dewasa-itu-aqil-baligh-bukan-hanya-baligh

#Day#5
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas




Day #4
Peran Ayah dalam Pengasuhan Untuk Membangkitkan Pendidikan Seksualitas

Materi kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 4,yang terdiri dari :
1.Astri
2.Tyas
3.Junita
4.Muhdowamah

Peran Ayah sangatlah penting dan harus lebih besar berperan dalam pendidikan bagi anak anaknya.
Pesan Lukmanul hakim Sebagai seorang Ayah :
"Duhai Ananda,usah kau sekutukan Allah,Sungguh menyekutukan Allah,sungguh menyekutukan Allah itu Aniaya yang besar"Qs.Luqman

Beberapa Peran Ayah Yang Tidak Bisa Di Gantikan Oleh Ibu :
1.Man of vision and mission
2.Penanggung jawab pendidikan anak
3.Konsultan Pendidikan
4.Sang Ego
5.Pembangun system berpikir
6.Penegak Profesionalisme
7.Supllier Maskulinitas
8.The Person Of Tega,Sang Raja Tega

Rentan LGBT
1.Mematok Target
2.Ekspektasi akan melahirkan preferensi
3.memakaikan pakaian gender yang berlawanan
4.Anak tidak merasakan diferensiasi gender dari kedua orang tuanya
5.Ayah absen dalam pendidikan di dalam rumah

Ayah,Sang Raja Tega :
Rukun Tega Ada Dua :
1.Welas -Asih/Cinta
2.Tekad Menegakan Prinsip

Bunda adalah pembasuh luka,Ayah sang raja tega.Kita butuh tega karena ada kehidupan di luar sana yang keras.Jika inginanak di matangkan dan di dewasakan,maka butuh di tempa,butuh kawah candradimuka.Anak anak telah berubah menjadi lemah,bukan zamannya yang berubah,tapi kita sebagai orang tua yang berubah mendidik anak anak menjadi lemah.

Mengapa Ayah Harus Ikut Andil???
Sosok Ayah dan Ibu harus ada sepanjang masa,mendidik anak anak sejak lahir sampai Aqil Baligh,tentunya agar fitrah seksualitas anak tumbuh indah paripurna.anak yang tercerabut dari orang tuanya pada usia dini baik karena perang,bencana alam,perceraian,boarding school dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan sejak perasaan terasingkan (anxiety),perasaan kehilangan kelekatan atau attachment,sampai kepada depresi.Kelak ketika Dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual,membenci perempuan,curiga pada hubungan dekat dsb.

Pesan Untuk Para Ayah
Wahai para Ayah,tuntun anak untuk memahami peran sosialnya,di antaranya adalah Shalatberjama'ah,bermain dengan Ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak,serta menghayati peran kelakiannya dan peran keayahannya di pentas sosial lainnya.
wahai para ayah,jadikanlah lisan anda sakti dalamnarasi kepemimpinan dan cinta,jadikanlah tangan anda sakti dalam urusan kelelakian dan keayahan.
Ayah harus jadi lelaki pertama yang di kenang anak anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya.Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tata cara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi seorang lelaki.

Keistimewaan Ayah Dalam Al Qur'an
Dalam Al Qur'an Dialog antara Ayah dengan anaknya di sebutkan sebanyak 14 kali,sedangkan dialog ibu dan anaknya sebanyak 2 kali dan dialog dengan keduanya sebanyak sekali.

SUMBER
1.Buku Menjadi Ayah pendidik Peradaban,di tulis oleh Ust,Adriano Rusdi
2.https://m.facebook.com/indonesiaparenting/posts/487089238305266
3.https://bimbinganislam.com/peran-ayah-dalam-pendidikan-anak/

#Day#4
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas

Memaksimalkan Ikhtiar CintaNya

Hari #1 Wahai Dzat yang Maha menciptakan dunia dan isinya,sore ini saya percaya Engkau menciptakan laut,pasir juga airnya yang a...