Jumat, 16 Agustus 2019



Day#5
Pentingnya Aqil Baligh Secara Bersamaan

Materi Kali ini akan di sampaikan oleh kelompok 5,yang terdiri dari :
1.Ayu Tamia
2.Sefi Indira
3.Indri
4.Risnayati

Pengertian AQIL BALIGH

AQIL
Kedewasaan mental (tahu baik dan buruk,
bisa mengambil keputusan,
sadar konsekuensi dari perbuatan)

BALIGH
Kedewasaan fisik (ditandai dengan telah mimpi basah atau menstruasi, nafsu yang menggebu-gebu, energi yang besar)

Bagaimana fenomena yang terjadi disekitar kita?
Apakah banyak remaja yang sudah Aqil Baligh secara bersamaan?
Apakah ada dampak buruk ketika Aqil Baligh tidak datang bersamaan?

Merujuk dari fakta yang terjadi belakangan ini :
1. Artis remaja yang diidolakan tersandung kasus narkoba, dinyatakan sebagai pemakai narkoba
2. Banyak terjadi bullying di tingkat pendidikan, ada kasus guru di bully oleh muridnya, ada kasus pembully-an sesama murid, masih ingat kasus Audrey? bahkan ada kasus pembully-an hingga menjadi kasus kekerasan.
3. Banyak terjadi pelecehan seksual yang pelakunya justru punya peran penting dilingkungan sekitarnya, baru-baru ini ada kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru ngaji kepada muridnya di salah satu pesantren Lhokseumawe, Aceh

4. Bahkan yang lebih parahnya lagi, tidak sedikit terjadinya kasus remaja hamil diluar nikah

Kejadian-kejadian diatas merupakan sebagian kecil dari kasus yang terjadi karena Aqil Baligh tidak terjadi secara bersamaan, sehingga ada masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa, dan masa tersebut dikenal dengan kondisi REMAJA.

Kondisi remaja merupakan kondisi di mana sudah Baligh namun belum Aqil, sudah dewasa secara fisik namun belum dewasa secara mental.
Saat ini (terutama di Indonesia) kondisi Baligh semakin cepat tercapai. Usia rata-rata adalah sekitar 12 – 14 tahun, dan tercatat yang termuda adalah 7 tahun (untuk anak perempuan) dan 9 tahun (untuk anak laki-laki).
Sementara itu, kondisi Aqil semakin jauh ke usia 25 tahun, ada rentang waktu belasan tahun yang sangat panjang. Rentang waktu tersebut rentan untuk dikuasai Syetan karena Nafsu sudah aktif namun akal belum matang. Nafsu terbesar manusia adalah masalah Sex dan Pembunuhan

Karena ketidakmatangan mental tersebut, maka akan muncullah generasi yang Galau, bingung dengan identitas, status, dan posisi sosial, banci sosial, tidak suka berpikir serius, tidak produktif bahkan konsumtif dan destruktif.
Mereka memiliki energi dan agresiffitas tinggi namun tidak memiliki penyaluran / pengakuan, sehingga mereka membentuk kelompoknya sendiri dan muncullah geng-gengan,peer preassure, bullying, tawuran, sex bebas, kehamilan di luar nikah, dll.
Dan dalam dunia pendidikan, para guru SMP dan SMA tetap memanggil murid didiknya dengan sebutan “Anak-anak” yang makin mengukuhkan pemikiran mereka bahwa mereka masih anak-anak.

Aqil dan Baligh haruslah satu kesatuan, ketika kematangan fisik tercapai maka saat itu pula seharusnya kematangan mental juga tiba.
Setelah Aqil Baligh maka sang anak sudah sepenuhnya dewasa.
Dalam Islam, masa Aqil Baligh ini berarti sang anak sudah menanggung dosa dan pahalanya sendiri, dia bertanggung jawab atas dosa dan pahalanya sendiri, kedudukannya sudah sama dengan orang dewasa lainnya, mandiri, siap memikul beban syariat, dan seyogyanya menjadi bagian dari solusi bukan malah menjadi masalah.Adalah aneh jika kita begitu bersemangatnya mendidik mereka dengan sejumlah taklif (beban) syariat namun kita tidak mendidik mereka untuk menjadi mukallaf (orang yang menanggung beban).
Berikan Hak anak pada anak, supaya dia siap memikul kewajiban atau beban syariat pada saat Aqil Baligh.Dalam pendidikan anak, berlaku konsep “Indah pada waktunya” dan bukan “lebih cepat lebih baik”.Pada kenyataannya, kebanyakan orang tua ingin anaknya berakselerasi, serba cepat. Seperti ingin cepat bisa calistung, ingin cepat mengenalkan sholat, ingin cepat mandiri, ingin cepat masuk sekolah, dan sebagainya seakan-akan semakin cepat maka hasilnya semakin baik dan melupakan hak anak.

Sebuah komparasi sederhana tentang Aqil dan Baligh :

AQIL
Dewasa mental
Pengaruh pendidikan
Berkembangnya akal
Fungsi tanggung jawab
Mandiri, tanggung jawab
Life and
Peran Ayah + Bunda

BALIGH
Dewasa fisik
Pengaruh nutrisi
Berkembangnya nafsu
Fungsi reproduksi
Life and death instinct
Peran Bunda + Ayah

Perkembangan Fitrah Seksualitas masa Aqil Baligh

0-2THN
Merawat kelekatan (attachment) awal :
Anak lelaki atau anak perempuan didekatkan kepada ibunya karena ada masa menyusui. Ini tahap membangun kelekatan dan cinta

3-6THN
Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
Anak lelaki dan anak perempuan di dekatkan kepada ayah dan ibunya secara bersama

7-10THN
Menumbuhkan dan menyadarkan potensi gendernya
Ini tahap menumbuhkan identitas menjadi potensi. Dari konsepsi identitas gender menjadi potensi gender. Dari keyakinan konsep diri sebagai lelaki dan sebagai perempuan, menjadi aktualisasi potensi diri sebagai lelaki atau potensi diri sebagai perempuan pada sosialnya.

11-14 THN
Mengokohkan Fitrah Seksualitas

> 15 THN
Ini masa dimana fitrah seksualitas kelelakian dan perempuan matang. Wujudnya adalah kesiapan untuk memikul beban rumahtangga melalui pernikahan, membangun keluarga, menjalani peran dalam keluarga yang beradab pada pasangan dan keturunannya.

Sumber :
1.Buku “Fitrah Base Education” – Ust. Harry Santosa
2.http://Ekaharsono.wordpress.com/2017/02/28/remaja-sebuah-fenomena/
3.Insatgram @latihati “Ruasdito”
4.http://ykp2015.com/lies-marcoes-natsir-ma-dewasa-itu-aqil-baligh-bukan-hanya-baligh

#Day#5
#Tantangan10hari
#BunsayLevel11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas



Tidak ada komentar:

Memaksimalkan Ikhtiar CintaNya

Hari #1 Wahai Dzat yang Maha menciptakan dunia dan isinya,sore ini saya percaya Engkau menciptakan laut,pasir juga airnya yang a...